Kamis 7 Februari 2019 di aula Dinas Kesehatan, Seksi Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan pertemuan kader dalam rangka imunisasi berbasis masyarakat.

Kegiatan imunisasi berbasis masyarakat ini bertujuan sebagai upaya peningkatan kualitas kader yang hasil akhirnya adalah peningkatan kuantitas dan kualitas  imunisasi di masyarakat.

Imunisasi merupakan upaya yang paling effective untuk mencegah Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan sudah diselenggarakan  di indonesia sejak tahun 1956, dan menjadi upaya global sejak tahun 1977, serta terus berkembang dengan kemajuan teknologi dan penemuan vaksin baru serta penggabungan beberapa vaksin menjadi vaksin kombinasi, yang dapat mengurangi jumlah suntikan.

Saat ini program dasar imunisasi meliputi Imunisasi bayi 0-11 bulan, Baduta, kurang dari 2 tahun (DPT-HB-HIB dan Campak) dan Imunisasi anak sekolah (kelas 1,2,5). Tahun 2018 capaian imunisasi dasar lengkap di kota cilegon adalah 8.707 bayi telah diimunisasi (100,3%). Hal ini tentunya berkat peran serta semua sektor baik pemerintahan, kesehatan, swasta,  serta peran serta masyarakat termasuk peran kader yang sangat besar dalam program kesehatan terutama imunisasi. Demikian yang sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Dr. Arriadna.

Tingginya cakupan imunisasi di cilegon ternyata tidak membuat Kota Cilegon bebas dari resiko penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Bulan September 2018 terdapat 1 kasus difteri dengan hasil uji laboratorium positif. Maka ditetapkanlah Kota Cilegon KLB difteri sehingga dilaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri sebagai tindak lanjut dari KLB difteri tersebut, lanjutnya.

ORI Kota Cilegon dilaksanakan bertahap, yaitu:

Tahap    I: Maret-April 2018

Tahap  II: Februari-Maret 2019

Tahap III: Agustus-September 2019

Cakupan ORI pada tahap I 51%, diharapkan meningkat dan lebih baik pada ORI ke II dan ke III, mengingat imunisasi ini sangat penting dalam upaya pencegahan penularan penyakit dan berperan memberikan kekebalan komunitas apabila capaian imunisasi minimal 90%.